Halaman

99 PARALAYANG PECAHKAN REKOR MURI



, 9/18/2009
99 Paralayang nampak menghiasi Langit Timbis, Nusadua, Bali dalam rangka memecahkan rekor MURI
Kalender Pengurus Besar Federasi Aero Sport Indonesia (PB. Fasi) bidang Paralayang telah mengadakan kegiatan Joint Flight Paragliding (Paralayang) dengan memecahkan Museum Rekor Indonesia (MURI) sebanyak 99 Paralayang dan lama terbang selama 9 jam 9 menit di Bukit Timbis Nusadua, Bali, baru-baru ini.
Menurut Staf Sekjen PB. Fasi Letkol Pnb. Mujianto, S.T., kegiatan ini di ilhami oleh tanggal, bulan dan tahun yaitu 9-9-09, selain itu Timbis merupakan bukit dan tebing yang sangat panjang serta menpunyai angin sangat stabil.
Peserta kegiatan Joint Flight Paragliding diikuti oleh para penghobi olahraga paralayang DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali serta beberapa peserta dari mancanegara diantaranya Malaysia, Australia, Jepang, Korea, Cina, Singapura dan Newzeland.
Timbis mempunyai kontur pantai yang sangat cocok untuk terbang duration karena tebingnya cukup tinggi dan sangat curam, ketinggian tebing sangat ideal untuk paralayang sekitar 100 meter dengan didukung angin yang stabil. Bukit Timbis sangat panjang membentang sepanjang 15 km, mulai dari Gunung Payung hingga Uluwatu, sehingga dapat dimungkinkan ratusan Paragliding terbang bersamaan diatasnya.
Pada kegiatan ini dibagi dalam dua jenis kegiatan, yaitu kejuaraan dan non kejuaraan. Dalam kejuaraan diperebutkan terbang jauh, terbang cepat dan ketepatan mendarat dengan mendapat pengakuan dari PB. Fasi, PB. PON, KONI dan KOI. Sedangkan non kejuaraan adalah terbang terlama dan terbang terbanyak dengan pengakuan dari MURI.
Pada terbang terbanyak dipecahkan rekor sebanyak 99 Paralayang yang sebelumnya pada tahun 2008 sebanyak 88 Paralayang, sedangkan rekor lama terbang selama 9.9 jam dipecahkan oleh Dedy Arifijanto dari Bandung yang sebelumnya tahun 2008 selama 8.8 jam oleh Dr. Elisa Manueke dan Sujaki. Sumber www.tni-au.mil.id