PANGDAM I/BB OPTIMALKAN PASUKAN INTELIJEN
07 Sep 2009
KODAM I/BB (7/9),- Pangdam I/BB Mayjen TNI Burhanudin Amin menegaskan tetap mengoptimalkan pasukan intelijen dalam kegiatan memberantas terorisme. Pengoptimalan pasukan Intelijen itu ditujukan untuk mengumpulkan data dan informasi.
Pangdam mengatakan ini ketika menjawab wartawan di sela-sela Safari Ramadhan, Jumat (4/9) di Makorem 023/KS, Sibolga.
Dalam pemberantasan terorisme, ia mengatakan, TNI sejalan dengan Pemerintah di daerah melakukan keamanan lingkungan dengan menerapkan wajib lapor para tamu dan pendatang.
Dikatakan, termasuk dalam hal ini Kodam I/BB tengah mengoptimalkan desk antiterror yang ditandai dengan terus berlatihnya pasukan antiteror.
Lebih lanjut jenderal berbintang dua itu mengatakan, penanganan teroris langsung dilakukan Polri. TNI dalam hal ini setiap saat siap membantu sesuai prosedur. Ia mengatakan, menangani teroris seperti bom bunuh diri tidak mudah karena penanganan seperti ini lain dengan perang terbuka dengan membawa senjata.
Wilayah teritorial Kodam I/BB tergolong aman. Namun ia menghimbau untuk tetap waspada, terlebih di daerah-daerah yang menjadi transit dan tujuan para imigran gelap seperti Kota Medan, Labuhan Batu dan Tanjung Balai.
Sebelumnya Pangdam I/BB merinci, baru-baru ini Kodam I/BB menggelar apel luar biasa sebagai upaya penegakan hukum dengan memecat sebanyak 85 personel TNI. Mereka dipecat karena terbukti melanggar kode etik seperti terlibat kasus Narkoba dan desersi.
Oleh karena itu ia mengingatkan para prajuritnya untuk tetap memelihara semangat seperti saat mau mendaftar menjadi anggota TNI.
“Waktu melamar mau menjadi tentara semangat dan giat tetapi sudah jadi tentara justru tidak bertugas sampai berbulan-bulan,” ujarnya.
Pada safari Ramadhan yang dilaksanakan di aula Gupala itu, Kultum disampaikan Ustaz Ngadiman KS.
Hadir dalam acara berbuka puasa bersama itu unsur Muspida Plus Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah antara lain Wakil Walikota Sibolga H. Afifi Lubis SH, Bupati dan Wakil Bupati Tapteng.
Tokoh masyarakat dan jajaran perwira dan prajurit Korem 023/KS seperti Kasrem 023/KS Letkol Inf Kamistan Hadirin juga hadir di tempat itu.
Perbatasan dengan negara tetangga
Tentang perbatasan dengan negara tetangga yang sedang hangat, Pangdam I/BB Mayjen TNI Burhanudin Amin mengatakan, wilayah teritorial Kodam I/BB memiliki 25 pulau terluar.
Dari 25 pulau itu, baru tiga pulau yang diduduki. Di antaranya Pulau Berhala di selat Malaka, Pulau Nipah di Sikapung dan Pulau Sekatung di Natuna, karena keterbatasan dan kendala transportasi, personel dan alat komunikasi.
Pulau-pulau tersebut berbatasan langsung dengan Singapura, Vietnam, Malysia dan Thailand. Hingga saat ini tidak ada klaim atas kepemilikan pulau-pulau tersebut.
Menyinggung pulau Jemur di Riau ia menegaskan, berdasarkan sejarah pualu Jemur masuk wilayah kerajaan Siak dan secara de facto maupun de jure adalah milik NKRI ditandai adanya pendudukan Pos TNI AL, navigasi perhubungan bahkan adanya mess Pemda setempat yang berdiri di pulau itu.
“Antisipasi tetap dilakukan dengan menggelar patroli, tapi masalahnya tidak semua pulau bisa diduduki terkendala transportasi, personel dan alat komunikasi” kata Pangdam.
Ia menambahkan, informasi tentang penjualan pulau di Mentawai tidak benar karena yang dijual adalah saham usaha di pulau tersebut yang merupakan kerja sama dengan pihak asing.