Yusuf Ashari, Muhammad Meneg Perumahan Rakyat
Suasana di kediaman rumah Muhammad Yusuf Ashari. Di rumah yang terletak di Kompleks Pejaten Elok, Warung Buncit, Jakarta Selatan, itu penantian pengumuman menteri oleh SBY tersebut terasa lambat. "Lha kok malah siaran sepak bola gini. Nggak jadi ini pengumuman menterinya?" kata anggota Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PKS itu sesaat setelah pukul 22.00 Rabu malam kemarin.
Memang, sempat terdengar kabar bahwa pengumuman kabinet dilakukan pukul 22.00 atau mundur dua jam dari jadwal yang semestinya.
Sarjana S1 Jurusan Akutansi Universitas Gadjah Mada itu dijagokan menjadi menteri perumahan rakyat (Menpera) oleh PKS. Saat menyimak pengumuman tersebut, Yusuf tampak santai. Dia memilih mengenakan kain sarung biru dipadu dengan baju batik lengan pendek dan peci biru gelap. "Saya nothing to loose saja. Kan saya dimajukan partai. Jadi, nggak jadi juga tidak apa-apa," kata pria yang sempat menjadi direktur keuangan RCTI dan sempat menjadi komisaris dan direktur berbagai perusahaan tersebut.
Dalam penantiannya itu, Yusuf didampingi istrinya, Siti Zainab, yang dinikahi 16 Oktober 34 tahun lalu. Dari perkawinannya, Yusuf yang lahir di Magelang 21 Oktober 1945 itu dikaruniai empat anak. Dua perempuan dan dua lelaki. Anak-anak Yusuf tersebut menemani sang ayah yang gelisah dan berulang-ulang membetulkan posisi pecinya itu. "Kalau malam ini jadi, bisa-bisa ini hadiah buat saya. Malam ini, malam ulang tahun saya yang ke-59," kata Yusuf sembari bercanda.
Tak heran, dalam masa penantian itu, sebuah sajian kecil dipersiapkan bagi tamu-tamunya. Menunya, lumayan komplet tapi sederhana, ada ayam goreng tepung, daging kecap, sup merah, serta tempe goreng lengkap dengan sambal dan acar mentimun. Tak ketinggalan, es kolak dan berbagai buah-buahan serta jajanan pasar. " Tapi, ini bukan-bukan pesta kok, ya hanya njagani kalau ada tamu-tamu. Silakan makan dulu, toh acaranya bolak-balik molor," ajak Yusuf ramah.
Sebenarnya, selain keluarga dan wartawan, malam itu datang beberapa kawan Yusuf semasa dia menempuh pendidikan S2 di Universitas Muhammadiyah Jakarta program Magister Ilmu Administrasi. Kawan-kawannya itu rata-rata pegawai negeri yang saat ini berdinas di Depkimpraswil dan Badan Pertanahan Nasional. "Namanya teman. Ya, mereka memberi masukan, karena saya kan belum mempunyai dasar ke sana," lanjutnya. Yusuf ogah berkomentar soal programnya karena dia belum resmi dipilih.
Waktu pun berjalan hingga akhirnya menunjukkan pukul 23.50. Pada saat dari istana negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan kabinetnya. Keadaan jadi senyap. Semua yang hadir di ruangan keluarga tanpa pendingin udara -yang Rabu malam itu begitu gerah hawanya- serius memelototi tv Panasonic 29 inci. Semua menahan napas. Hingga akhirnya, nama Yusuf pun disebutkan sebagai menteri perumahan rakyat (Menpera).
"Alhamdullilah. Ini adalah amanat, cobaan, dan sekaligus tempat ibadah di masa tua," kata Yusuf. Tak ada kegembiraan yang berlebihan. Juga tak ada air mata yang tumpah. Hanya, anak dan istri Yusuf segera menghampiri sang ayah dan mendoakan supaya dia sukses dan selalu bisa menjaga amanah berat tersebut. "Saya seperti muslim yang lain. Ini amanah, Mas," kata istri Yusuf, Siti Zainab, yang sehari-hari menjadi dosen di Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah itu merendah.
Begitu pun anak kedua Yusuf, dr Sholicah K.W. "Ini cobaan bagi kami sekeluarga," kata dokter yang buka praktik di Kelapa Dua, Depok, itu.
Tapi, apa sih yang akan dilakukan Yusuf dengan jabatan barunya itu? "Tentu akan berbenah. Lagipula, ini adalah departemen baru, tapi saya akan pelajari program sejuta rumah jika memungkinkan," jawabnya.
Sejenak, saat ditanya apakah dia telah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk jas baru, sang istri bertutur, "Yang pasti, tak ada jas baru untuk bapak besok pagi (kemarin) saat pelantikan. Ya, pakai jas lama," tegasnya ►tsl
Nama : Muhammad Yusuf Ashari
Lahir: Magelang, 21 Oktober 1945
Agama: Islam
Pendidikan: Universitas Muhammadyah Jakarta
Pekerjaan : Direktur Keuangan RCTI
Organisasi: DPP Partai Keadilan Sejahtera
Sumber;
Indo Pos, Jumat 22 Oktober 2004
*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)