BIOGRAFI SINGKAT GUBERNUR JAWA TIMUR
MOCH. WIJONO
1963 - 1967
Mochamad Wijono dilantik menjadi Gubernur Jawa Timur periode (1963 -1967) menggantikan R Soewondo Ranoewidjojo. Serah terima jabatan dilakukan tanggal 31 Januari 1963 di Surabaya. R Wijono semula adalah Perwira AD dan pernah menjabat sebagai ketua DPRD tingkat I Jawa Timur (menurut Penetapan Presiden nomor 6 tahun 1959 dan Pen Pres nomor 5 tahun 1960), Pada masa pemerintahannya, dampak peristiwa G30S/PKI tahun 1965 di Jakarta cukup berpengaruh pada situasi keamanan di Jawa Timur.
Banyak aksi pemogokan yang terjadi baik dari lingkungan buruh swasta maupun instansi pemerintah. Namun situasi sosial politik dan keamanan negara kemudian semakin kondusif dan ini membuat pemerintahan Propinsi Jawa Timur mulai berjalan baik
Pada masa kepemimpinan Moch. Wijono, banyak produk hukum dihasilkan untuk kepentingan Propinsi Jawa Timur. Dalam bidang Kesehatan contohnya. RSU Dr. Soetomo diserahkan pengelolaannya pada pemerintah Daerah tingkat I Jawa Timur. Demikian pula dengan para pegawai di rumah sakit tersebut merupakan pegawai Propinsi yang dipekerjakan pada RSU Dr. Soetomo. Tidak hanya itu, pemerintah propinsi turut terlibat dalam menyerahkan berdirinya perusahaan daerah yang bergerak di bidang percetakan, makanan dan minuman, perabot rumah tangga, serta peru sahaan daerah jasa teknik dan instalasi Djasa Karya. Peraturan-peraturan daerah terse but dituang dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Dalam situasi yang bisa dikatakan aman pada saat itu, ternyata membawa cerita tersendiri bagi kehidupan mahasiswa-mahasiswa di Surabaya. Meskipun tidak langsung berkenaan dengan Gubernur Wijono, tetapi revolusi mahasiswa Universitas Republika (Universitas Tujuh Belas Agustus sekarang) , ditujukan pada Walikota Surabaya, Murachman SH. Peristiwa ini terjadi karena ketersinggungan mahasiswa terhadap ucapan walikota ketika diadakan ikrar mahasiswa memperingati Sumpah Pemuda. (PROFIL GUBERNUR JAWA TIMUR MASA 1945 -1967)
Bangunan momunental yang berdiri semasa Wijono adalah Gelora Pancasila. Gedung yang dibangun tahun 1965 tersebut diresmikan tanggal 1 Juni 1966 oleh Gubernur Jawa Timur Moh.Wijono. Gedung ini sempat berganti nama menjadi Gelora Suharti, nama seorang atlet terjun payung asal Surabaya yang meninggal pada sa at berlaga di Lapangan Halim Perdana kusuma,Jakarta. Namun karena unsure histories nama gedung tersebut diganti lagi dengan Gelora Pantjasila sampai sekarang.
sumber http://www.arsipjatim.go.id