BIOGRAFI SINGKAT GUBERNUR JAWA TIMUR
R P H M. NOER
1971 - 1976
Mohammad Noer dilahirkan di Sampang Madura, 13 Januari 1918. M. Noer putra ketujuh dari 12 anak pasangan Raden Aria Condropratikto dan Raden Ayu Siti Nursiah, dua-duanya keturunan bangsawan Madura. M. Noer menikahi Mas Ayu Siti Rachma, tahun 1941. Mereka dikaruniai empat putri dan empat putra. Putra Madura ini memulai karir pangreh prajanya tahun 1939, magang di Kantor Kabupaten Sumenep, begitu tamat dari MOSVIA Magelang. Sejak itu sampai menjadi gubernur, M. Noer mengabdikan dirinya sebagai pamong praia. la pernah menjadi anggota MPR dan DPA. Tahun 1976-1980, M. Noer mendapat tugas menjadi Duta Besar RI di Prancis.
Mohammad Noer Menjabat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur selama dua periode tahun 1967 -1976. Pada periode pertama menjabat gubernur mengedepankan tiga program kerja, pertama: meningkatkan kewibawaan dan martabat aparatur dikantor gubernuran, kedua: memupuk sikap kegotongroyongan, ketiga: Pembangunan ekonomi yang produktif serta tidak bersifat Mercu Suar dan berorientasi pada rakyat di daerah minus dan terisolasi. Dalam kepemimpinannya Mohammad Noer lebih banyak ke Daerah tingkat II untuk bertatap muka dengan rakyatnya.
Pada Repelita I mencanangkan program 3 P, yaitu Pendidikan, Pangan dan Perhubungan. Reputasi Gubernur Muhammad Noer memuncak sejak Propinsi Jawa -nmur dinyatakan sebagai Propinsi terbaik dalam melaksanakan pembangunan. selama REPELITA I. Oleh karena itu penghargaan Pemerintah Republik Indonesia diserahkan langsung Oleh Presiden Soeharto kepada Gubernur Mohammad Noer atas nama rakyat Jawa Timur menerima Parasamya Purnakarya Nugraha pada tanggal 21 Agustus 1974 di Surabaya..
R.P.M. Noer dikenal sebagai sesepuh masyarakat Jawa Timur. M. Noer selalu berpesan "bahwa masyarakat Jawa Timur adalah masyarakat yang dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. Agar diterima menjadi pimpinan di Propinsi Jawa Timur maka pemimpin harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat.
Pemimpin juga harus mampu memberdayakan rakyat secara baik. Insya AIlah ia tidak mendapatkan masalah berarti, bahkan bisa memimpin Jawa Timur selama 2 periode seperti dirinya". Bahkan hingga di usia lebih dari 90 tahun masih katif dalam berbagai kegiatan sosial, kemasyarakatan, ilmiah dan lain-lain. M. Noer tak pernah berhenti berpikir dan berkarya. Tujuan utamanya meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pendidikan sumber daya manusia. Sebab, tujuan kemerdekaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, membuat wong cilik biso minggo kemuyu
sumber http://www.arsipjatim.go.id