Halaman

Lilis Suryani (1948-2007) Penyanyi dari Gang Kelinci






Lilis Suryani, pelantun lagu Gang Kelinci yang amat populer era 1960-an, meninggal dunia, Minggu 7 Oktober 2007 pukul 21.30 di rumahnya di Jalan Haji Namam, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Penyanyi kelahiran Jakarta, 22 Agustus 1948, itu meninggal akibat penyakit kanker rahim yang dideritanya empat tahun.

Pemakamannya diurus oleh Pemprov DKI Jakarta Senin 8/10 di Taman Pemakaman Umum Pondok Kelapa. Lilis meninggalkan seorang suami, tiga anak, dan tujuh cucu.

Lilis Suryani memulai karier sebagai penyanyi saat masih berusia 15 tahun pada 1963. Lagu Gang Kelinci karya Titiek Puspa melambungkan namanya sontak terkenal. Lagu itu berkumandang di rumah gedung sampai lorong-lorong kampung serta digemari anak-anak hingga orang dewasa.

Lilis adalah seorang penyanyi yang sempurna. Selain penyanyi dia juga pencipta lagu. Dia telah menciptakan 50 lagu antara lain Tiga Malam, Hadiah Ulang Tahun dan Hesty selama lebih dari 40 tahun kariernya di dunia tarik suara. Termasuk lagu yang diciptakan khusus untuk Presisden Soekarno berjudul Paduka yang Mulia dan Muhibah. Dia memang seorang artis yang dikenal dekat dengan Presiden Pertama RI itu. Soekarno.

Gang Kelinci
Inilah sepenggal lirik lagu Gang Kelinci yang memomulerkan nama Lilis Suryani: "Jakarta kotaku indah dan megah/ Di situlah aku dilahirkan/ Rumahku di salah satu gang, namanya Gang Kelinci...."



Lagu itu membuatnya menjadi amat populer sebagai penyanyi yang lahir di lorong-lorong kehidupan rakyat dari semua golongan, kaya-miskin, kota-desa.

Titiek Puspa sebagai pencipta lagu Gang Kelinci itu menuturkan bagaimana proses penciptaan lagu itu. Suatu hari (1963) Lilis Suryani yang masih berusia 15 tahun datang menemui Titiek Puspa di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat. Gadis bertubuh mungil yang belum dikenal oleh Titiek itu meminta tolong bikinkan lagu untuk dinyanyikannya.


Lilis dengan sabar seharian menunggui berharap Titiek membuat lagu, tetapi belum juga dibuatkan. Akhirnya hati Titiek terketuk melihat kegigihan gadis mungil itu. Lalu ketika hari telah menjelang sore, Titiek mengantarkan Lilis pulang ke rumahnya di Gang Kelinci, Pasar Baru dengan naik becak.

Sesampai di Gang Kelinci, Titiek melihat rumah itu uyek-uyekan, amat padat, anak-anak pating kruntel, berjubelan. Selokannya pun bau. Kondisi Gang Kelinci itu melahirkan inspirasi bagi Titiek. Ketika naik becak pulang, muncul ide menulis lagu berjudul Gang Kelinci. Sesampai di rumah, Titiek segera menulis, dan jadilah Gang Kelinci.

Lagu Gang Kelinci direkam dan amat populer bertahun-tahun. Ia menjadi lagu rakyat yang digemari dan dinyanyikan di seantero negeri, mulai dari rakyat di gang-gang sampai pemimpin bangsa di Istana.



Menyanyi di Istana

Lilis sudah mulai bernyanyi sejak kelas VI sekolah rakyat di Gang Topekong, Kota, Jakarta. Pada usia 14 tahun saat bersekolah di Sekolah Kepandaian Putri Budi Utomo, Lilis telah didaulat bernyanyi di Istana Negara. Saat itulah Lilis pertama kali dikenal oleh Bung Karno. Kendati saat itu Lilis masih malu-malu dan duduk memojok karena masih malu dan takut.

Saat giliran Lilis menyanyi Bung Karno menghampiri sambil bertanya: ’Mana yang nyanyi Tjai Kopi?’ (Tjai Kopi sebuah lagu pop berlirik bahasa Sunda gubahan Lilis. Lagu itu rupanya digemari Bung Karno. Padahal Tjai Kopi sebenarnya tidak masuk lagu yang harus dinyanyikan pada saat itu. Tetapi karena Bung Karno, meminta maka Lilis menyanyikannya). Kala itu Lilis sempat sejenak gemetar ketakutan. Namun dia juga bangga karena Bung Karno menunggui sampai Lilis selesai menyanyi. ► ti/tsl (Dari berbagai sumber, di antaranya Frans Sartono, Kompas 9 Oktober 2007)

BIODATA

Nama :Lilis Suryani
Lahir :Jakarta, 22 Agustus 1948
Meninggal :Jakarta, 7 Oktober 2007

Profesi :Penyanyi dan Pencipta Lagu

Golden Hits Memory:
1. gang kelinci
2. hari ulang tahun
3. lenggang kangkung
4. seringgit dua kupang
5. tasmasya ke tawangmangu
6. asmara
7. kisah cinta
8. curahan hati
9. suling bambu
10.air mata
11.tandak sambas
12.dayung palembang
13.cing tulungan
14.baju loreng
15.aseng macan glodok
16.terbang lalat
17.pantun jenaka
18.tepuk tangan
19.kisah ali baba
20.gadis sakura
21.alun-alun
22.jango
23.hantu
24.ratapan sang bayi
25.tinggal menungu waktu
26.minggu lalu
27.dusunku
28.Teringat kampung halaman
Alamat Rumah Keluarga:Jalan Haji Namam, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)